Senin, 24 Mei 2010

MENGENAL SOCIO ECONOMIC ACCOUNTING (SEA)

Hai jumpa lagi bersama saya, Safira.. kali ini saya ingin menulis mengenai SEA.. SEA yang saya masud disini bukan laut lho.. tapi Socio Economic Accounting..
Mungkin istilah SEA masih jarang didengar. Selama ini kebanyakan orang hanya mengetahui Conventional Accounting yang memberikan informasi keuangan perusahaan yang nantinya digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, atau dengan kata lain hanya melibatkan pihak pertama (perusahaan) dan pihak kedua (partner bisnis).
Pendirian sebuah perusahaan secara kasat mata, dinilai sangat menguntungkan berbagai pihak. Pertama, dengan adanya sebuah perusahaan, otomatis membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar. Kedua, dengan didirikannya suatu perusahaan maka kebutuhan masyarakat akan barang atau jasa yang diperlukan masyarakat terpenuhi. Selain itu, suatu perusahaan juga diharuskan membayar pajak, sehingga kewajibannya kepada negara terpenuhi. Lalu..apa yang menjadi masalah dengan didirikannya suatu perusahaan..? Padahal ia telah berjasa pada pemenuhan kebutuhan masyarakat, telah berjasa karena telah mengurangi pengangguran, dan juga perusahaan tidak lalai menunaikan kewajibannya kepada negara yaitu dengan membayar pajak.
Jawabannya adalah terkadang suatu perusahaan lupa terhadap unsur penting yang ada di sekelilingnya, yaitu lingkungan. Kadang perusahaan karena mengejar laba yang sebesar-besarnya, seringkali melupakan dampak dari usaha yang dijalankannya. Seperti polusi lingkungan (air, udara, suara), bahkan berita terakhir menyebutkan bahwa gempa bumi, banjir, tsunami yang terjadi disebabkan karena kegiatan manusia khususnya korporasi yang mengeksploitasi bumi secara besar-besaran.
Dalam conventional accounting, yang menjadi fokus perhatian hanyalah pencatatan dan pengukuran terhadap kegiatan yang timbul akibat hubungan perusahaan dengan lembaga lainnya. Sedangkan Socio Economic Accounting menyorot tentang dapak sosial dari kegiatan suatu perusahaan.
Menurut Sofyan Syafri Harahap, SEA adalah bidang ilmu akuntansi yang berfungsi dan mencoba mengidentifikasi, mengukur, menilai, dan melaporkan aspek-aspek social benefit dan social cost yang ditimbulkan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Pengukuran ini pada akhirnya akan diupayakan sebagai informasi yang dijadikan dasar dalam proses pengambilan keputusan untuk meningkatkan peran lembaga, baik perusahaan atau yang lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan lingkungan secara keseluruhan.
Lebih jelasnya lagi, menurut pendapat Ahmed Belkaoui, ia mengatakan bahwa SEA timbul dari penerapan akuntansi dalam ilmu social, ini menyangkut pengaturan, pengukuran analisis, dan pengungkapan pengaruh ekonomi dan sosial dari kegiatan pemerintah dan perusahaan. Hal ini termasuk kegiatan yang bersifat mikro dan makro. Pada tingkat makro bertujuan untuk mengukur dan mengungkapkan kegiatan ekonomi dan social negara mencakup social accounting dan reporting peranan akuntansi dalam pembangunan ekonomi. Pada tingkat mikro bertujuan untuk mengukur dan melaoprkan pengaruh kegiatan perusahaan terhadap lingkungannya, mencakup financial dan managerial social accounting, social auditing.
Berdasarkan sekilas uraian di atas, dapat dilihat bahwa betapa krusialnya SEA karena SEA memperhatikan aspek lingkungan dalam akuntansi. Memang SEA masih merupakan fenomena baru dalam akuntansi, tapi sudah selayaknya patut dipertimbangkan bagi negara kita yang menjunjung kesejahteraan rakyatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar